Published 2023-12-07
Keywords
- Elderly,
- Gout,
- Elderly Gymnastics
Copyright (c) 2022 Jaringan Laboratorium Medis
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
How to Cite
CrossMark
Dimensions
If it doesn't Appear, click here
Impact Factor
Abstract
Process of getting older causes a person to experience physical and mental, spiritual, economic and social changes as well as degeneration of organ function. Age is one of the risk factors for high uric acid. Uric acid is the final product or waste product from purine metabolism, that excess amount in the blood will crystallize. At an advanced age, there will be a decrease in the production of several enzymes and hormones in the body that play a role in the process of removing gout. Exercise such as elderly gymnastic regularly can delay physiological changes that usually occur in a decrease in strength and flexibility, as well as an increased susceptibility to injury. The results are presented in descriptive form which supported by tables to describe uric acid levels and its causative factors in elderly gymnastic participants at the elderly posyandu in Village Timang, Sub District Wonokerto, District Wonogiri. Examination of uric acid levels from 73 respondents were 42 respondents (57.5%) with normal uric acid levels and 31 respondents (42.5%) with uric acid levels above normal. An increase in uric acid levels can be caused by several factors such as age, sex, food intake, physical activity and history.
Downloads
References
- Andry. (2009). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Pada Pekerja Kantor di Desa Karang Turu Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes. Jurnal Keperawatan Soedirman
- Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. (2017). Profil Lansia Provinsi Jawa Tengah 2017.
- Dewi, P.N. (2015). Lansia Sehat dan Bahagia Dengan Senam Bugar Lansia. Proceedings Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA.
- Dewi, Rhosma S. (2012). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: PT Budi Utama.
- Fatimah, Nurul. (2017). Efektifitas Senam Ergonomik Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Pada Lanjut Usia Dengan Arthritis Gout. Universitas Islam Negri Alauddin Makasar.
- Francis, H. McCrudden. (2000). Uric Acid Penerjemah Suseno Akbar. Yogyakarta: Salemba Medika
- Fauzi, Mahmud (2018). Hubungan Aktifitas Fisik Dengan kadar Asam Urat di Padukuhan Bedog Trihanggo Gamping Sleman Yogyakarta. Yogyakarta: SkripsiProgram Studu Ilmu KeperawatanUniversitas Aisyiyah Yogyakarta
- Julianti, Rina. (2011). Gambaran Kadar Asam Urat Pada Lansia. Universitas Muhammadiyah Semarang.
- Junaidi, Iskandar. (2013). Rematik dan Asam Urat. Jakarata: PT Bhuana Ilmu Populer.
- Jurusan Analis Kesehatan. (2018). Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang. Semarang: Poltekkes Kemenkes Semarang.
- Kemenkes RI (2010). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1792/ MENKES/ SK / II/ 2010tentang Pedoman Pemeriksaan Kimia Klinik.
- Kemenkes RI (2014). Situasi dan Analisis Lanjut Usia. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.
- Kemenkes RI (2015). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2015tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Pusat Kesehatan Masyarat
- Kemenkes RI (2017). Analisis Lansia di Indonesia. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.
- Kertia, Nyoman. (2009). Asam urat. Yogyakarta: PT Bentang Pustaka.
- Komnas Lansia. (2010). Pedoman Pelaksanaan Posyandu Lansia. Jakarta: Komisi Nasional Lanjut Usia
- Lingga, Lanny (2012). Bebas Penyakit Asam Urat Tanpa Obat. Jakarta: PT Argo Media Pustaka.
- Martono, H, Hadi. dan Pranaka, Kris. (2010) Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut) Edisi 4. Jakarta: FKUI.
- Manampiring. (2011). Hiperurisemia dan Respon Imun. Jurnal Biomedik, Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
- Maryam, Siti, et al. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika
- Misnadiarly (2007). Rematik, Asam Urat, Hiperurisemia, Arthritis Gout. Jakarta: Pustaka Obor Populer.
- Muhith, A. dan Siyoto, S. (2016). Pendidikan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: CV Andi Offset.
- Ningtyas, Rahma A. (2018). Perbedaan Kadar Asam Urat POCT Satu Parameter Dan Tiga Parameter. Semarang: Karya Tulis Ilmiah Jurusan D III Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang.
- Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
- Nurlaili, Farida. (2012). Hubungan Antara Usia Dengan Kadar Asam Urat Darah di Laboratorium Puskesmas Srimulyo
- Price, Sylvia A dan Lorraune, M Wilson (2003). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta:ECG
- Riset Kesehatan Dasar. (2013). Diakses pada 1 November 2018 dari http://www.depkes.go.id.
- Setiawati, Putri M. (2018). Gambaran Hasil Pemeriksaan Asam Kadar Asam Urat Pada Laki-Laki Diatas dan Dibawah Ysua 40 Tahun di Perum Dolog Tlogosari Wetan Pedurungan Semarang. Semarang: Karya Tulis Ilmiah Jurusan D III Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang.
- Setyoningsih, Rini (2009). Faktor Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Hiperurisemia Pada Pasien Rawat Jalan RSUP dr. Kariadi Semarang. Semarang: SkripsiProgram Studu Ilmu Gizi Universitas Diponegoro
- Stanley, M. dan Beare, P.G. (2006). Buku Ajar Keperawatan Gerontik Edisi 2. Jakarta: EGC.
- Sumintarsih. (2006). Kebugaran Jasmani Untuk Lanjut Usia. UPN Veteran Yogyakarta.
- Sunaryo, et al. (2015) Asuhan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: CV Andi Offset.
- Suyanto. (2010). Pentingnya Olahraga Bagi Lansia. Medikora Vol. VI No.1 Hal 23-30
- Tatara, H.I. (2013). Pengaruh Senam Bugar Lanjut Usia (Lansia) Terhadap Kadar Asam Urat Penderita Hipertensi. Jurnal e-Biomedik.
- Yenrina, Rina (2014). Diet Sehat Penderita Asam Urat. Jakarta: Penebar Swadaya
- Yunita Ema. (2018). Hubungan Antara Obesitas, Konsumsi Tinggi Purin, Dan Pengobatan Terhadap Kadar Asam Urat Dengan Penggunaan Allopurinol Pada Pasien Hiperurisemia. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia.